"Selamat datang kepada para penumpang bus fisabilillah, yang telah menempuh perjalanan jauh dari kota duniawi" ungkap operator Terminal Kota Kemenangan.

Itulah sambutan dari operator terminal, apabila kita memasuki terminal ini. Perjalanan panjang yang melelahkan sudah dilalui oleh rombongan ukhuwah. Mereka telah melakukan perjalanan panjang yang sudah menguras tenaga, waktu dan materinya. Namun, terlihat aneh saat kita menengok ke arah mereka. Senyuman kebahagiaan terpancar dari raut wajah mereka. Ada apa gerangan?
Terungkaplah sudah semua rahasia kebahagiaan rombongan ukhuwah itu. Tak sengaja salah seorang dari mereka bercerita mengenai kondisi rombongannya itu. Duduklah kami di sebuah pohon rindang, dan mulailah orang itu bercerita.

Kami mengawali dengan perkenalan, kemudian kami pun mengobrol membahas tentang perjalanan rombongan mereka. Dan dengan antusias, orang itu menceritakan kondisi perjalanan rombongannya.
Berangkat dari kota duniawi, rombongan ukhuwah ini dipertemukan oleh agen perjalanan wisata. Rombongan ini mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin pergi ke Kota Kemenangan. Dan untuk menuju ke Kota Kemenangan ini, mereka memilih sebuah agen perjalanan yaitu Agen Perjalanan Assalam.

Rombongan berkumpul untuk pergi tanggal 23 Desember 2013. Meskipun bus fisabilillah ini tidak penuh, tapi agen berkeyakinan akan ada penumpang yang naik lagi saat di tengah perjalanan. Ketika itu rombongan berangkat, alhamdulillah supir yang mengemudikannya begitu luar biasa bijaknya.

Di dalam perjalanan, rombongan dibawa untuk tetap terjaga dalam keadaan apapun. Tenaga yang dikeluarkan saat berpergian tidaklah sedikit. Pikiran yang mereka curahkan untuk persiapan menuju Kota Kemenangan begitu membuat mereka merasa penat. Bahkan ongkos perjalanan itu, begitu mahal. Untuk orang biasa, pasti tidak akan memilih perjalanan ini. Tapi beda jika dengan rombongan ini, mereka mampu karena mereka mempunyai modal iman dan ukhwah di dompetnya.

Sepertiga dari malam dalam perjalanan itu, rombongan sudah terbangun. Mereka merenung hanya untuk mencurahkan semua keluh kesah dan rasa syukurnya. Mengiringi mentari berdiri tegak, mereka selalu bersembah diri memanjatkan rasa syukur dan memohon keberkahan atas segala rezeki yang merka peroleh. Mereka pun tetap menahan rasa lapar dan amarahnya meskipun kondisi mereka berpergian. Untuk mengusir kepenatan, biasanya mereka memutar radio, mendengarkan tilawah atau ceramah. Atau mereka pun membaca al quran, sebagai penyejuk hati dan pedoman kehidupan. Itulah rutinitas rombongan ini di saat perjalanan itu.

Source: http://www.clker.com/

"Itulah kekuatan kami selama ini, meskipun perjalanan ini terkadang membuat kami jenuh bahkan terkadang kami mual. Namun kami tetap bertahan karena kami bisa tetap duduk di bus ini." Ungkap orang itu.

Saat itu GPS sangat dibutuhkan, namun alhamdulillah supir yang membawa kami begitu bijak dan cerdas mengendarai bus ini. Pemandu perjalanannya yang cerewet dan terkadang membuat rombongan kesal, namun mampu mencairkan suasana perjalanan menjadi berwarna. Sebenarnya ongkos yang rombongan beri tidaklah cukup, namun dari agen sendiri mampu mengelola keuangan dengan baik.

Perjalanan ini melintasi beberapa daerah yang membuat bus harus berhenti memperlihatkan surat melintas. Dan karena agen ini profesional, masalah perijinan pun bisa teratasi. Akan begitu disayangkan kalo bus ini kosong hingga tujuan nanti, tapi terlihat di ujung depan sana di samping pintu keluar berdiri dengan semangat kondektur bus yang mengajak penumpang lain untuk masuk bus ini. Penumpang yang sudah masuk pun dilayani dengan baik oleh petugas agen, mereka diberi makanan mentoring ataupun bisa memilih makanan liqo. Bus yang nyaman untuk sebuah moda transportasi di zaman sekarang.

Agen perjalanan ini baik juga dalam hal pemasaran, mereka menyiarkan kebaikan-kebaikan sehingga orang-orang senang menggunakan agen perjalanan ini. Media publikasinya juga sudah terbilang modern dan canggih, medsos pun sudah mereka gunakan. Agen perjalanannya terbilang kreatif, mereka tidak memperbolehkan pedagang berjualan di bus mereka. Namun mereka bisa membuka usaha sendiri dengan menjual makanan dari perusahaan mereka. Untuk masalah sosialnya pun mereka tidak sulit untuk menolong orang lain. Mereka sudah membuka tempat belajar anak-anak, juga sering menolong orang ketika terjadi bencana. Untuk wanita pun, mereka memperlakukannya dengan baik. Mereka memberikan perhatian khusus untuk penumpang wanita, bahkan posisi wanita sangat dihargai di bus sana. Sungguh tidak ada penyesalan ketika rombongan bisa berpergian dengan agen seperti ini.

Di dalam perjalanan kami dibawa untuk menikmati setiap fasilitas yang ditawarkan agen. Mereka membawa rombongan ke tempat-tempat wisata. Meskipun capek, tapi rombongan tetap bersemangat menikmati objek wisatanya itu. Mulai dari Curug Kains, Rumah Syilah, Tempat makan mentoring, Taman Impian PIF, bahkan pergi ke wahana jaulah. Semua perjalanan itu kami nikmati dengan perasaan bahagia.

Orang itu menceritakan semua hal yang terjadi pada rombongan itu. Dan aku pun terkesan dengan cerita mereka itu. Aku pun merasa penasaran apa yang akan mereka lakukan di kota ini sekarang. Dan pertanyaan terlontar dari mulutku,
"Terus apa yang akan kalian lakukan sekarang?." Kemudian orang itu kembali bercerita.
Rombongan yang tiba di Kota Kemenangan akan terpisah kembali. Mereka ada yang akan melanjutkan perjalanan ke kota selanjutnya, atau bahkan akan ada yang diam disini. Dan sepertinya bus fisabilillah pun sudah terisi lagi oleh rombongan selanjutnya. Ya benar, rombongan akan berpisah di kota ini. Kalau boleh jujur, setiap perasaan dari kami tidak menginginkan hal demikian. Kami merasa ingin tetap bersama untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Namun apa daya, tujuan kami selanjutnya pun sudah berbeda. Tapi kami sudah berkomitmen sebelumnya, meskipun kami akan melanjutkan perjalanan masing-masing, tapi kami berjanji akan bertemu di kota Syurgawi nanti. Amanah untuk menuju kota kemenangan sudah kami tunaikan, hanya hubungan silaturahim saja yang bisa kami lakukan setelah ini.

Merinding ketika orang itu bercerita tentang semuanya itu. Aku hanya bisa tersenyum dan memanjatkan doa kepada mereka. Semoga mereka benar-benar orang yang mampu membawa kebaikan dalam setiap hidup mereka. Dan semoga Allah SWT. membalas semua perbuatan baik mereka.
Kami pun berdiri dan mengucapkan kata perpisahan. 

"Kawan, aku sungguh beruntung bertemu denganmu disini. Semoga kita bisa bertemu kembali, dan semoga kita bisa melakukan perjalanan seperti ini lagi. Dan benar kita bisa bertemu di surgaNya kelak. Jangan lupakan aku kawan, setiap doa dalam shalatku akan kuberikan untukmu seorang kawan dan juga keluargaku."
Aku pun merasa terkesan dengan cerita orang itu, lalu aku tanya lagi 
"Siapakah rombongan kalian itu? Kenapa kalian begitu amanah dan punya komitmen yang yang tinggi untuk menuju kota kemenangan ini?? Apakah sebenarnya aku mengenal kalian-kalian ini?".
Orang itu hanya tersenyum saja, kemudian dia menjawab pertanyaanku. 
"Kami adalah rombongan Assalam Generasi ke sembilan. Agen perjalanan yang membuat kami bisa berpergian sejauh ini. Berpergian dalam jalan dakwah ini, membawa kebaikan dari agama Allah. Kami mempunyai Ketua yang luar biasa yang bijak yang mampu membawa kami melangkah disini. Kami mempunyai Sekjend yang terus mengawasi kinerja kami, dan membuat warna tersendiri dalam dakwah ini. Kami mempunyai Bendahara yang luar biasa yang mampu mengelola keuangan di organisasi ini. Kami mempunyai Departemen PSDM yang jasanya telah membina kami sehingga menjadi manusia yang berkualitas. Kami mempunyai Departemen Syimed yang telah mensyiarkan agama Allah kepada semua orang. Kami pun mempunyai Departemen BKM, yang mampu membina kami melalu mentoringnya. Kami mempunyai Biro Kestari, yang mengelelola surat menyurat kegiatan kami. Kami mempunyai Departemen Humas, yang dimana mereka membuat jaringan yang luar biasa di luar sana. Kami mempunyai DPE, dimana hasil dari kerja mereka pundi-pundi uang dihasilkan. Kami juga mempunyai Departemen Annisa, mereka yang menaungi akhwat-akhwat disini. Tidak lupa kami mempunyai DPA dan pembina yang selalu membimbing dan mengarahkan kami. Dan yang terpenting adalah kami mempunyai Allah SWT. Yang telah mempertemukan kami sehingga kami merasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikanNya."
Itulah Perjalanan dari Jalan Dakwah ini, Assalam Generasi ke-9.
"ASSALAM SATU DALAM ISLAM"
Allohuakbar!!

(Moch. Gama Soebarkah)