Semacam goda bagi setiap perantau adalah kata 'pulang', ya pulang. Pulang menuju tempat yang dirindukan; kampung halaman tercinta. Bersua dengan orang orang tercinta, menghabiskan liburan bersama, serta segala hal indah yang berhubungan dengan kepulangan. Pulang ke kampung halaman adalah hal yang paling dinanti nanti setiap orang yang bergelar 'anak rantau', tak terkecuali saya.

Ketika saat yang dinanti tiba. Kepulangan itu ternyata ada. Tentu saja segala hal kita persiapkan untuk kepulangan ini. Mulai dari mencari transportasi, jalan yang ditempuh (darat, laut ataupun udara), hingga mempersiapkan bekal dan oleh oleh untuk di perjalanan nanti. Semua persiapan pasti disiapkan dengan sebaik mungkin, bagaimana tidak si 'anak rantau' akan menemui orang orang tercinta di kampung halaman tempat ia dibesarkan.


Tapi sahabat coba direnungkan, apakah kita juga akan mempersiapkan hal yang sama untuk kepulangan kita yang sesungguhnya. Yang menjadi hakikat sesungguhnya kembali, pulang ke tempat yang sebenar-benarnya asal kita. Kembali kepada yang sebenar-benarnya mencintai kita, dan yang sebenar-benarnya harus kita cintai melebihi apapun di dunia ini. Allah, hanya Allah. Berapa besar persiapan kita untuk pulang ke tempat yang sebenar benar nya pulang ini? Seberapa banyak bekal 
kita? Apakah sudah kita mengaji ulang jalan yang kita tempuh, transportasi yang kita naiki ini benar yang terbaik menuju pulang?

Apakah kebahagian yang terpancar ketika pulang ke kampung halaman akan sama dengan penantian kita ketika pulang ke kampung akhirat? Apakah kesibukan mempersiapkan bekal untuk perjalanan pulang ke kampung halaman akan sama hal nya dengan mempersiapkan bekal menuju ke kampung akhira?. Ahhh, terkadang diri ini terlalu naif untuk memaknai siapa yang sebenarnya menjadi tujuan dalam hidup ini. Sungguh terkadang ke-terlena-an kita terhadap dunia menutup hal yang paling pasti datang menghampiri setiap makhluk di dunia ini, tertutup kabut kenikmatan yang pasti akan pudar ketika angin senja datang. 
“Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali”
Setiap kita pasti pulang, pasti tidak ada yang mampu mencegahnya. Jalan mana yang akan kita pilih untuk pulang? Jalan mana yang akan kita ikuti untuk menujuNya? Jalan pulang yang kita tempuh akan mengantarkan kita ketempat yang menjadi awal tujuan kita, apakah tujuan itu benar adanya Dia atau dunia. Seberapa siap kita untuk pulang menemui-Nya, seberapa pantas kita untuk bersanding dengan kekasih kekasih-Nya di kampung Akhirat. Tentu hanya kita yang tau berapa banyak bekal yang sekarang kita pegang berapa banyak amalan yang mampu mengantar kita pulang untuk menuju-Nya.

Persiapkan lah yang benar benar harus dipersiapkan, persiapkan lah kepulangan kita dengan persiapan yang benar benar mengantarkan kita pada-Nya. Tentulah jalan pulang untuk menuju-Nya menuju surga Nya penuh dengan hambatan-hambatan. tapi, seberapa pun besarnya hambatan itu jika tekad untuk pulang menuju-Nya telah tertanam, InsyaAllah Allah pun akan mempermudah jalan kita untuk pulang menuju-Nya. Karna kita semua tau bahwa Allah Yang Maha Mencintai hamba-Nya tak akan pernah membiarkan hamba-hamba-Nya teraniaya. Jadi, seberapa siap kita untuk pulang?.  Wallahu’alam

Yuk......persiapkan bekal “Pulang ke Kampung Akhirat”! :)

(Sri Widya)