Karena senja tak pernah mengekang siang untuk hengkang
Dan tak pernah kecewa kala malam harus tiba
Aku tak seindah lembayungnya

Tapi jikalau senja adalah aku, maka aku akan menunggu siang kembali datang
Walau ia tiba sebelum aku, dan pergi tepat ketika aku menampakkan diri
Setidaknya, masih ada penikmat linimasa, yang tahu bahwa siang dan senja pernah ada

Dalam setiap deru nafas, harapan itu masih bergema dalam geming
Doa itu masih meraja dalam hening
Pelukku tak akan bisa merengkuh rembulan
Tapi doaku yang abstrak pasti bisa merengkuhmu
Jangankan kau bertakhta di singgasana, diam dalam gulita pun kau tetap memesona

Source: bellabhd.blogspot.com


(Naura Agustina)